Berapa Anak Dewa Zeus

Berapa Anak Dewa Zeus

Kekuasaannya membuat Zeus dapat dengan mudah melakukan apa saja sesuka hatinya.

Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, Zeus adalah dewa langit dan guntur yang luar biasa dan sangat berkuasa. “Pemimpin di Gunung Olympus, Zeus memerintah semua dewa lainnya,” Laura Hayward menuturkan di laman The Collector.

Kekuasaan tertinggi ini memberinya kebebasan untuk berperilaku sesuka hatinya, kapan pun dia mau. Zeus terkenal akan hasratnya pada wanita. Sebagai dewa tertinggi, tidak sulit untuk berpindah dari satu  hubungan cinta ke hubungan cinta lainnya.

Maka tidak heran jika ia menjadi ayah dari banyak anak sepanjang hidupnya yang panjang. Beberapa anak diperolehnya dari hubungan dengan dewi Yunani dan lainnya dengan manusia biasa. Dari hubungan-hubungan cinta itu, berapa banyak anak yang dimiliki oleh Zeus?

Catatan bervariasi, tapi Zeus diperkirakan memiliki 92 anak

Seperti banyak karakter Yunani kuno, cerita yang berbeda selama berabad-abad menyajikan berbagai cerita tentang kehidupan Zeus. Tetapi beberapa cendekiawan meneliti kisahnya dan mencoba menemukan bukti untuk mengungkapkan jumlah pasti anak yang mungkin dimiliki Zeus.

Penelitian ekstensif menunjukkan bahwa dia mungkin telah menjadi ayah dari 92 anak yang berbeda. “Ini merupakan suatu prestasi, bahkan untuk pemimpin para dewa-dewi Yunani kuno,” ungkap Hayward.

Setidaknya ada 41 anak Zeus yang memiliki keabadian

Sebagian besar hubungan cinta Zeus yang diketahui adalah dengan para dewi yang memiliki keabadian. Ini berarti anak-anak mereka mewarisi kekuatan dari orang tuanya.

Cerita menunjukkan setidaknya 41 anak Zeus adalah dewa atau dewi. Mereka dianugerahi kekuatan yang diwarisi dari orang tuanya keluarga.

Putri yang paling terkenal termasuk Afrodit, dewi cinta, Athena, dewi perang, serta Persefone, dewi musim semi.

Putra-putra Zeus yang terkenal juga banyak. Anda tentu mengenal Apollo, dewa matahari, cahaya, musik dan puisi, Ares, dewa perang, dan Hermes, utusan para dewa.

Kharites, 9 Musai, Horai serta Morai termasuk anak-anak Zeus yang memiliki keabadian dan dikaruniai kekuatan dari kedua orang tuanya.

51 anak (atau bahkan lebih) adalah manusia biasa

Zeus memperhatikan wanita dari semua lapisan masyarakat dan urusannya dengan manusia sering menghasilkan anak-anak manusia.

Beberapa perkiraan telah muncul dengan sekitar 51 anak Zeus yang tidak memiliki keabadian dan bersifat ilahi.

Apakah ini berarti mereka tidak memiliki kekuatan atau sesuatu yang spesial yang diwarisi dari sang ayah?

Meskipun mereka hanyalah manusia biasa, banyak dari mereka yang membuat sejarah dengan cara lain. Ini termasuk Minos - raja Kreta, Makedonia—raja Yunani kuno, Orion—raksasa yang tumbuh dari bumi.

Baca Juga: Penemuan Kuil Zeus-Kasios di Situs Arkeologi Tell el-Farma, Mesir

Baca Juga: Momus, Dewa Ironi dan Sarkasme yang Diusir dari Olimpus oleh Zeus

Baca Juga: Bahkan Dewa pun Bisa Iri, Apollo Menghukum Pemusik karena Bakatnya

Baca Juga: Inilah Kisah Cinta Hades, Dewa Kematian yang Setia Pada Persephone

Juga Hercules—pahlawan kolosal, dan Perseus—orang yang terkenal mengalahkan Medusa yang sangat kuat. Perseus bahkan menggunakan kepala Medusa sebagai senjata perang.

Anak Zeus yang terkenal lainnya adalah Helene dari Troya yang cantik memesona. Ia kabur dengan kekasihnya. Perselingkuhan terlarang kekasih itu menyebabkan pecahnya Perang Troya.

Siapa anak kesayangan Zeus?

Dalam salah satu kisah paling aneh dari mitologi Yunani, putri Zeus, Athena, keluar dari kepala ayahnya sebagai orang dewasa.

“Athena digambarkan berpakaian lengkap dengan baju besi dan siap berperang saat 'lahir',” tambah Mark Cartwright dilansir dari laman World History Encyclopedia.

Mungkin karena proses kelahirannya yang aneh, Athena sering disebut-sebut sebagai anak kesayangan Zeus.

Zeus juga sangat mengagumi kekuatan karakter dan semangat juangnya. Beberapa percaya Athena adalah anak pertama Zeus. Meski tidak adil, itu menjadi alasan mengapa sang dewa memilih Athena sebagai putri kesayangannya.

Karena banyak kisah yang berbeda-beda tentang kehidupan Zeus, jumlah anak yang sebenarnya tidak diketahui dengan pasti. 91 adalah angka yang diketahui dari hubungannya dengan pasangan resminya.

Kemungkinan besar Zeus memiliki hubungan cinta yang berbeda yang tak terhitung jumlahnya. Jadi, bahkan ia mungkin tidak menyadari jika memiliki anak dengan manusia atau dewa tertentu. Jika ini masalahnya, Zeus bisa memiliki ribuan anak yang berbeda.

Bayangkan, bisa jadi Zeus merupakan ayah dari sebagian besar orang di Yunani kuno.

78% Daratan di Bumi Jadi Gersang dan Tidak akan Pernah Basah Kembali

Judul buku : Percy Jackson and The Olympians “The Lightning Thief”

Pengarang : Rick Riordan

Penerjemah : Femmy Syahrani

Ilustrasi isi : Sweta Kartika

Penerbit asli : Miramax Books

Penerbit terjemahan : Mizan Fantasi

Tahun terbit terjemahan : 2008

Tebal buku : 444 halaman

The Lightning Thief merupakan buku pertama dari seri Percy Jackson and The Olympians karangan Rick Riordan. Seri pertama ini bercerita awal mula Perseus Jackson atau yang lebih akrab disapa Percy menemukan jati dirinya sebagai seorang demigod (manusia setengah dewa).

Percy adalah seorang anak berusia 12 tahun yang mengidap disleksia dan GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas). Disleksia membuatnya setiap kali mencoba untuk membaca, huruf-huruf seakan bergerak dan menari-nari. Hal tersebut membuat ia sering dikeluarkan dari sekolah karena suka membuat masalah, hingga akhirnya ia diterima di sekolah khusus anak-anak bermasalah.

Permasalahan pertama muncul saat sekolahnya mengadakan kunjungan ke museum. Di tengah-tengah kunjungan, guru matematika berubah menjadi monster yang hendak membunuh Percy. Dia pun mengalahkannya dengan pulpen pemberian Mr. Chiron, guru sejarah yang secara ajaib berubah menjadi pedang bermata dua.

Setelah kejadian itu, semakin banyak monster yang memburu Percy. Mengetahui itu, Sally Jackson, ibu Percy bersama dengan Grover, sahabat Percy, mengantarkannya ke perkemahan blasteran. Sebuah perkemahan khusus untuk anak-anak seperti dirinya, manusia setengah dewa.

Di perkemahan blasteran inilah tempat berkumpulnya para demigod. Terdapat 12 pondok yang merupakan asrama dari para demigod. Kedua belas asrama itu dikelompokkan menurut kedua belas dewa besar Yunani yang menjadi orang tua dewa mereka. Semua pondok ramai dengan para demigod kecuali tiga pondok yang dimiliki tiga dewa terkuat Yunani, yakni Zeus sang penguasa langit, Poseidon sang penguasa laut, dan Hades sang penguasa dunia bawah.

Hal tersebut dikarenakan adanya perjanjian dari ketiga dewa untuk tidak berhubungan dengan manusia lagi, dan untuk tidak memiliki anak setengah dewa lagi. Kenapa begitu? Karena setiap kali anak dari tiga besar lahir, selalu saja menimbulkan bencana ataupun perang besar di dunia, sebut saja Hercules atau Heracles, Odisseus, Helen of Troy, Minos. Mereka dikisahkan membuat kekacauan di dunia hingga Olimpus.

Petualangan pertama Percy dimulai juga dari perkemahan ini. Awalnya dia tahu jika dirinya adalah demigod meski belum diketahui siapakah sebenarnya dewa yang menjadi ayahnya. Mr. Chiron adalah seorang Centaurus (manusia setengah kuda) sekaligus guru bagi para demigod. Grover yang ternyata seorang Satyr atau Faun (manusia setengah kambing), hingga pertemuannya dengan seorang gadis putri dari Athena bernama Annabeth Chase.

Di seri pertama ini Percy bersama Grover dan Annabeth menjalankan misi untuk menemukan Petir Azali, simbol kekuasaan milik Zeus yang telah dicuri. Berbekal ramalan dari Oracle di perkemahan blasteran, Percy dan kawan-kawan mengarungi petualangan yang sangat menegangkan dibalut dengan aksi-aksi jenaka mereka.

Percy Jackson and The Olympians “The Lightning Thief”, terlihat dari judulnya, buku ini merupakan novel fiksi bertemakan petualangan. Dengan sudut pandang orang pertama, pembaca dibawa untuk ikut merasakan emosi tokoh utama. Dan pembaca akan terbawa suasana dalam cerita seolah-olah ikut dalam petualangan.

Buku ini cocok untuk dibaca semua kalangan terutama untuk para remaja. Rick Riordan mampu membawakan tokoh Percy dalam petualangannya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Ditambah dengan sensasi humor tinggi yang diselipkan antara aksi-aksi Percy akan membuat siapapun tertawa karenanya.

Selain itu, latar belakang tempat, suasana, hingga makhluk-makhluk yang muncul dalam novel ini digambarkan dengan sangat deskriptif oleh Rick Riordan. Cerita fiksi didalamnya sangat bagus untuk dinikmati, juga melatih imajinasi dan wawasan tentang mitologi Yunani Kuno, terlebih dengan adanya beberapa ilustrasi dalam buku ini membuatnya semakin menarik.

Kekurangan buku ini adalah di bagian alurnya yang terbilang mudah ditebak. Di setiap misi yang dijalani Percy dan kawan-kawannya selalu berakhir tuntas dengan predikat sangat baik. Namun, lebih daripada itu, di akhir cerita novel ini mampu menghadirkan plot twist yang menarik untuk diketahui oleh pembaca.

Penulis     : Riski Setyo Widarto

Mahasiswa Aktif Prodi Arsitektur UMS

Editor       : Rio Novianto

Jika bicara soal kekuasaan, kekuatan, langit, dan dewa, pasti otak orang-orang akan langsung menjadikan Zeus sebagai objek visualisasi di dalam otak.

Siapa yang tidak tahu Zeus? Penguasa langit dan raja para dewa. Kekuasaannya tidak diragukan lagi. Kekuatannya pun tidak diragukan lagi.

Namun, pada hakikatnya, Zeus adalah seorang ayah.

Saat Hercules lahir, tidak dapat dipungkiri betapa bahagianya Zeus. Saat para dewa dan dewi ikut bahagia akan kelahiran sang anak dari raja mereka, tidak dapat dipungkiri betapa bangganya Zeus. Saat Hercules tertawa ketika diajak bermain, tidak dapat dipungkiri betapa girangnya Zeus.

Akan tetapi, saat Hercules diculik dan nyaris dibunuh, tidak dapat pula dipungkiri betapa sedih dan murkanya Zeus. Ia meraung, marah pada langit yang menjadi daerah kekuasaannya.

Zeus marah pada dirinya yang tidak sanggup menjaga bayinya sendiri padahal ia dapat menjalankan sebuah kerajaan dengan baik selama ia “hidup”.

Manusia pun seperti itu. Beberapa orang yang kita idolakan mungkin terlihat kuat, pandai, hebat, dan tidak punya cela dalam hidupnya. Namun siapa yang tahu seperti apa dia “di balik layar”? Siapa yang tahu seperti apa orang yang kita idolakan itu bersikap saat ia dihadapkan dengan titik terlemahnya?

Yang kuat tidak selamanya kuat, tetapi kelemahan tidak selamanya berarti bahwa orang itu tidak memiliki kekuatan.

Karena seorang Zeus pun dapat menangis karena kehilangan bayinya.

– revabhipraya 01.04.2018 17.06

10 Hari Dalam Diksi merupakan kegiatan tantangan menulis yang diadakan oleh OA Bersajak. #Bersajak #10HariDalamDiksi #10HDDApril #April #HariKe1

Nationalgeographic.co.id – Perseus adalah pahlawan dalam mitologi Yunani kuno. Kehidupan Perseus ditandai dengan petualangan luar biasa, termasuk pemenggalan kepala Medusa, menyelamatkan putri Andromeda dan mendirikan kota Mycenae dan Dinasti Perseid.

Diusir dari Argos sebelum ia dilahirkan karena ramalan buruk, Perseus dibesarkan di sebuah pulau terpencil. Ketika dia sudah dewasa, dia dikirim untuk membunuh Gorgon Medusa, monster yang tatapannya mengubah semua orang yang memandangnya menjadi batu. Kemudian, saat melewati Etiopia, Perseus menyelamatkan putri Andromeda dari monster laut dan menjadikannya istrinya.

Di akhir petualangannya, Perseus menjadi penguasa Mycenae dan mendirikan dinasti penting “Perseids". Orang-orang Yunani dari Argolid menghormati Perseus sebagai salah satu pahlawan leluhur mereka yang paling penting.

Bagaimana Perseus Dilahirkan?

Kisah Perseus dimulai dengan sebuah ramalan yang menentukan jalan hidupnya yang luar biasa. Raja Acrisius dari Argos, yang merasa terganggu dengan ramalan bahwa putra putrinya suatu hari akan membunuhnya, mengambil tindakan untuk mencegah nasib ini.

Dia memenjarakan putrinya Danaë di kamar perunggu, berharap menjauhkannya dari calon pelamar. Namun, Zeus, raja para dewa, tertarik pada kecantikan Danaë dan mengunjunginya dalam bentuk pancuran emas. Dari kesatuan ketuhanan inilah lahirlah Perseus.

Ketakutan dan keputusasaan Acrisius bertambah seiring dengan kelahiran cucunya. Tidak dapat membunuh anak itu secara langsung karena takut akan pembalasan Ilahi, dia malah menempatkan Danaë dan bayi Perseus di dalam peti kayu dan melemparkan mereka ke laut.

Dalam mitologi Yunani, dikisahkan peti itu melayang ke pulau Seriphos, tempat seorang nelayan bernama Dictys menemukannya. Dia dan istrinya mengasuh Danaë dan Perseus, membesarkan pahlawan muda itu dalam lingkungan yang rendah hati dan penuh kasih sayang.

Pencarian untuk Menemukan Medusa

Pencarian untuk membunuh Medusa, salah satu dari tiga saudara perempuan Gorgon, mungkin merupakan kisah paling terkenal dalam mitologi Yunani.

Petualangan ini dimulai ketika Raja Polydectes dari Seriphos, yang ingin menikahi ibu Perseus, Danaë, menyusun rencana untuk melepaskan diri dari pahlawan muda tersebut.

Dia mengirim Perseus dalam misi yang tampaknya mustahil untuk mengambil kepala Medusa, makhluk yang sangat menakutkan sehingga hanya dengan pandangan sekilas saja bisa mengubah manusia menjadi batu.

Memahami beratnya tugasnya, Perseus mencari bantuan Ilahi. Athena, dewi kebijaksanaan, dan Hermes, dewa pembawa pesan, datang membantunya.

Mereka memberinya peralatan penting untuk perjalanannya yaitu perisai cermin dari Athena untuk menghindari tatapan Medusa, sepasang sandal bersayap dari Hermes untuk memberinya penerbangan, dan pedang ajaib yang dikenal sebagai Harpe.

Perseus memulai perjalanannya yang berbahaya. Dia pertama kali mencari Graeae, tiga saudara perempuan kuno yang memiliki satu mata dan gigi yang sama, untuk mengetahui lokasi para Gorgon dalam mitologi Yunani.

Melalui tipu daya yang cerdik, dia memperoleh informasi yang dia butuhkan dan berangkat ke sarang para Gorgon. Setibanya di sana, Perseus menemukan Medusa tertidur di antara saudara perempuannya. Berhati-hati agar tidak melihat langsung ke arahnya, dia menggunakan perisai cermin Athena untuk mengarahkan pedangnya.

Dengan serangan yang cepat dan tegas, dia memenggal kepala Medusa, memasukkannya ke dalam tas ajaib yang menyembunyikan kekuatan mematikannya.

Penyelamatan Andromeda

Dalam perjalanan kembali dari membunuh Medusa, Perseus bertemu Andromeda, seorang putri yang dirantai ke batu sebagai korban monster laut di mitologi Yunani.

Penderitaannya adalah akibat kesombongan ibunya, yang membual bahwa Andromeda lebih cantik dari bidadari laut.

Tergerak oleh kecantikan dan kepolosannya, Perseus menggunakan kepala Medusa untuk membuat monster laut menjadi batu dan menyelamatkan Andromeda. Mereka kemudian menikah, melambangkan persatuan keberanian dan kebajikan.

Pertempuran dengan Atlas

Selama perjalanannya, Perseus juga bertemu dengan Titan Atlas, yang menolak keramahtamahannya. Sebagai pembalasan, Perseus memperlihatkan kepala Medusa, mengubah Atlas menjadi pegunungan.

Kisah ini menggambarkan tema keangkuhan dan konsekuensi dari ketidakramahan, sebuah nilai budaya penting di Yunani kuno.

Perseus seolah menjemput takdir. Pada suatu hari, dia berpartisipasi dalam pertandingan atletik di Larissa, dia secara tidak sengaja membunuh seorang pria tua dengan lemparan cakram.

Pria itu ternyata adalah kakeknya, Raja Acrisius dari Argos. Hal ini pun seolah membenarkan ramalan yang telah menggerakkan jalan hidupnya. Peristiwa tragis ini menggarisbawahi sifat takdir yang tak terhindarkan dalam mitologi Yunani.

Setelah pembunuhan Acrisius yang tidak disengaja dalam mitologi Yunani, Perseus mendirikan kota Mycenae, yang kemudian menjadi kerajaan yang kuat dan lokasi sentral dalam mitos Yunani selanjutnya, termasuk kisah Hercules dan Perang Troya.

Petualangan Perseus dalam mitologi Yunani memuncak dengan kenaikannya ke bintang-bintang. Dihormati oleh para dewa atas perbuatannya, ia diabadikan sebagai konstelasi, selamanya mengukir kisahnya di langit malam.

Mitologi Yunani sebagai kumpulan cerita dari Yunani kuno telah membentuk sebagian besar tradisi sastra Barat, memengaruhi seni, budaya, dan bahkan psikologi modern.

Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno